Sunday, May 13, 2018

Aku ingin berdamai denganmu ayah

                Setelah aku sadar bahwa ayah merupakan cinta pertama setiap anak perempuannya, tapi aku tidak merasakan hal tersebut. Yang aku tau cinta pertama ku adalah kakek tiriku yang sekarang tinggalah nama yang berada kekal dalam hatiku. Awalnya aku tidak menyadari masalah yang ada dalam diriku ini, tetapi setelah aku mempelajari ilmu Psikologi baru aku menyadari bahwa diriku ini memiliki banyak masalah yang cukup serius. Aku, bisa di bilang tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahku. Setelah pertengkaran hebat ketika aku pulang pukul 02.00 dinihari, ketika itu aku sudah mendapatkan izin memberikan kejutan untuk ulang tahun sahabat ku Acho dan akan mulai kejutan pukul 24.00. Ayahku mengiyakan dan mengizinkan aku dan teman teman yang lain pergi, selama acara berlangsung handphone ku mati. Aku pun diantar pulang oleh teman temanku termasuk acho pukul 2 kurang. Tiba di depan gang rumah ku, aku dan yang lain mengobrol untuk menyelesaikan masalah karna saat itu posisi aku dan acho kurang baik. Ketika aku berdiri untuk masuk, ayahku keluar gang dan marah besar. Aku lari menuju rumahku, masih terdengar suara ayahku mengomeli teman temanku. Sungguh saat itu perasaan malu, marah, benci, dan bersalah pun tercampur. Aku menangis memasuki kamar mandi setelah melewati mamaku yang terlihat sembab, ku kunci pintu kamar mandi dari dalam. Terdengar suara ayahku yang terus mengomel diikuti suara tangisan mamaku dan nenekku yang mencoba menenangkan ayahku. Saat itu juga pintu kamar mandi serasa mau copot karna ketukan yang sangat keras dari lengan ayahku yang cukup besar, Aku hanya terus menangis dan menutup telingaku. Setelah beberapa lama aku berada di dalam kamar mandi dan selama itu pula ayahku mengetuk pintunya, dan Brakkkkkk..!! pintu kamar mandi terbuka dan slot kunci yang berukuran kecil menimpa kepalaku dan ayahku menyeret tubuhku keluar kamar mandi dengan keadaan tubuhku sedikit basah di bagian kaki hingga betis karna aku sempat mencuci kaki dengan asal. Aku tetap menutup telingaku dan nenekku memelukku erat mencoba menenangkanku, ayahku tetap tak henti berkata. Mamaku hanya bisa menangis dan memelukku juga, jadi posisi aku berada di tengah tengah pelukan nenekku dan mamaku. Mulai saat itu setiap ayahku pulang kerja, aku langsung masuk ke kamar. Dan terakhir aku mencoba untuk tetap berada di posisiku ketika ayahku pulang kerja dan aku mencium tangannya tanpa melihat matanya. Dan hingga saat ini ketika ayahku pulang kerja, aku merasa itu adalah moment paling tidak kusukai.
                Bahkan aku pernah memiliki keinginan untuk tidak membantunya di akhirat kelak, Aku juga pernah bahagia sekali ketika ayahku pergi keluar kota untuk bekerja. Terkadang aku sedih ketika menyadari bahwa diriku ini seorang yang sangat kejam dengan pemikiran seperti itu. Ayahku sering menyadari rasa benci ku ini dan ia pun menyampaikan perasaannya tersebut kepada mamaku dengan mata yang berkaca-kaca. Aku sempat sadar bahwa ayahku sangat ingin melihatku tersenyum untuknya, tapi perasaan itu hanya menetap di hatiku untuk beberapa jam saja, setelahnya hilang tanpa jejak dan diriku yang dingin kembali lagi. Ketika aku remaja, aku suka membuat cerita dan isi dari beberapa ceritaku itu menceritakan ayah dan mamaku tidak akur, orang tuaku bercerai, bahkan aku pernah tidak menceritakan ayahku sama sekali. Tetapi cerita terakhirku aku menggunakan nama ayahku untuk namaku di dalam cerita tersebut. Aku berfikir keras mengapa aku seperti ini? Apa perasaanku sebenarnya?
                Selama hidupku, aku banyak mendengar cerita dari teman temanku tentang ayahnya. Dan aku menggambarkan bahwa ayah itu orang yang cuek, tidak peduli, tidak banyak omong, tidak banyak bertanya, tidak banyak nasehat, pencinta dari balik layar dan sebagainya. Tetapi yang aku tau ayahku tidak begitu, ayahku seperti ibu teman temanku, bawel, banyak bertanya, dan lain lain. Aku pernah kecewa kepada tuhanku, kenapa aku diberikan ayah yang berbeda dari teman temanku? Aku menginginkan sosok ayah yang selalu digambarkan oleh teman tremanku, film, drama, disney, dan media lainnya yang pernah menggambarkan sosok ayah. Hingga saat ini sosok ayah yang aku mau seperti kakek ku yang telah damai di alam yang berbeda, dan aku masih mencari cara agar aku bisa berdamai dengan sosok ayah yang aku miliki dan yang sangat berbeda dengan ayah yang aku maksud. Aku hanya ingin berdamai denganmu ayah.

Aku ingin berdamai denganmu ayah

                Setelah aku sadar bahwa ayah merupakan cinta pertama setiap anak perempuannya, tapi aku tidak merasakan hal tersebut. Yan...